Jumat, 05 Mei 2017

Strategi Narik Ojol di UBER

Ojek online merupakan salah satu transportasi yang saat ini lagi marak di indonesia. Terutama dikota kota besar. Termasuk dijakarta. Disini saya akan membahas salah satu strategi ataupun cara bagaimana kita bisa memperoleh penghasilan optimal di Uber Motor
Banyak driver kurang memahami bagaimana sebenernya cara bekerja dengan optimal bersama uber motor. Alhasil banyak driver uber yang mengeluh dan pindah ke lain hati. Meskipun tarif ojek uber terbilang sangat murah bahkan paling murah menurut saya tetap saja kita bisa memperoleh penghasilan yang optimal dimana perbulan bisa memperoleh hasil kurang lebih 3 sampai 4 jutaan. Tidak muluk muluk dulu gan. Perhatikan ya...
Uber selalu memberikan bonus mingguan dan bonus promosi apabila driver mencapai target pelayanan perjalanan sebanyak 35perjalanan. Bahkan sebagian driver ada juga yang mendapatkan kesempatan promosi mingguan meskipun hanya menyelesaikan 9 ataupun 18 perjalanan. Kalau 35 perjalanan banyak driver mengeluh mana bisa tembus 35 trip(perjalanan) dalam 5hari. Yaitu dimana mulai senin pukul 04.00 WIB hingga sabtu 04.00. Meskipun pada kenyataannya banyak driver yang bisa tembus 35 trip dalam 5 hari. Bahkan ada yang 2 ataupun 3 hari sudah tembus 35 trip. Kalo dikalkulasi sebenernya 35 trip itu tidak berat. Karena dalam 1 hari driver hanya perlu melakukan 7 perjalanan saja. Berdasarkan pengalaman beberapa teman teman yang narik uber motor mereka bisa menghasilkan uang secara optimal di uber tanpa harus merasakan lelah yang amat sangat. Bagaimana caranya????
1. Awali dengan Do'a
2. Niatkan dengan sungguh sungguh
3. Jangan pernah mengeluh
4. Banyak banyak sharing dengan driver uber motor yang sudah berpengalaman alias bintangnya udah banyak.
5. Lakukan pelayanan perjalanan di jam jam sibuk, sesuai arahan uber. Sehingga kalian bisa dapat promosi peningkatan mitra uber.
6. Kejarlah petir(zona rame) kemana aja dia  berada.karena tarif sudah pasti ada pemberlakuan perkalian dari tarif normal. Jangan takut macet, jangan takut hujan.
7. Bersikaplah bijak dalam menghadapi semua kondisi. Baik kepada customer maupun ke center uber. Ingat kawan... Kerja cerdas..... Salam sukses. Uber motor. Cmms

Selasa, 29 Januari 2013

TIFUS/TIFOID


TIFOID
 KALI INI SAYA AKAN MENYAMPAIKAN BEBERAPA HAL TENTANG PENYAKIT YANG MENJADI PENYAKIT MASYARAKAT NAMUN CUKUP BERBAHAYA JIKA TIDAK SEGERA DILAKUKAN PENGOBATAN YANGTEPAT YAITU PENYAKIT  TIFOID ATAU SERING DISEBUT TIFUS

ABSTRAK
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S. typhi). Insidens penyakit ini sering dijumpai di negara-negara Asia dan dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Pada permulaan penyakit, biasanya tidak tampak gejala atau keluhan dan kemudian timbul gejala atau keluhan seperti demam sore hari dan serangkaian gejala infeksi umum dan pada saluran cerna. Diagnosis demam tifoid ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan tambahan dari laboratorium. Terapi untuk demam tifoid meliputi istirahat, pemberian anti-mikroba, antipiretika, serta nutrisi dan cairan yang adekuat. Salah satu anti-mikroba yang saat ini dapat diberikan secara optimal cost-effective adalah levofloxacin 500 mg 1 kali sehari selama 7 hari. Strategi pencegahan meliputi higiene perorangan,
sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih sampai dengan penggunaan vaksin.
 PENDAHULUAN
Demam tifoid merupakan infeksi sistemik yang disebabkan oleh Salmonella enterica serovar typhi (S typhi).1-3 Salmonella enterica serovar paratyphi A, B, dan C juga dapat menyebabkan infeksi yang disebut demam paratifoid.3 Demam tifoid dan paratifoid termasuk ke dalam demam enterik. Pada daerah endemik, sekitar 90% dari demam enterik adalah demam tifoid.3 Demam tifoid juga masih menjadi topik yang sering diperbincangkan.4

Sejak awal abad ke 20, insidens demam tifoid menurun di USA dan Eropa dengan ketersesiaan air bersih dan sistem pembuangan yang baik yang sampai saat ini belum dimilii oleh sebagian besar negara berkembang.1 Secara keseluruhan, demam tifoid diperkirakan menyebabkan 21,6 juta kasus dengan
216.500 kematian pada tahun 2000. Insidens demam tifoid tinggi (>100 kasus per 100.000 populasi per tahun) dicatat di Asia Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan kemungkinan Afrika Selatan; yang tergolong sedang (10-100 kasus per 100.000 populasi per tahun) di Asia lainnya, Afrika, Amerika Latin, dan Oceania (kecuali Australia dan Selandia Baru); serta yang termasuk rendah (<10 kasus per 100.000 populasi per tahun) di bagian dunia lainnya.1

Manusia adalah satu-satunya penjamu yang alamiah dan merupakan reservoir untuk Salmonella typhi.1 Bakteri tersebut dapat bertahan hidup selama berhari-hari di air tanah, air kolam, atau air laut dan selama berbulan-bulan
dalam telur yang sudah terkontaminasi atau tiram yang dibekukan.1 Pada daerah endemik, infeksi paling banyak terjadi pada musim kemarau atau permulaan musim hujan.1 Dosis yang infeksius adalah 103-106 organisme yang
tertelan secara oral.1,2 Infeksi dapat ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi oleh feses.1 Di Indonesia, insidens deam tifoid banyak dijumpai pada populasi yang berusia 3-19 tahun.1 Selain itu, demam tifoid di Indonesia juga berkaitan dengan rumah tangga, yaitu adanya anggota keluarga dengan riwayat terkena demam tifoid, tidak adanya sabun untuk mencuci tangan, meng-
gunakan piring yang sama untuk makan, dan tidak tersedianya tempat buang air besar dalam rumah.5
Berikut ini gambar mengenai insidens demam tifoid dan usia rata-rata pasien dari studi mengenai demam tifoid di 5 negara Asia, yang salah satunya adalah Indonesia (lihat gambar 1).
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxHnU4v7-UmMKWCj78xfBlsEhuhe6KE8LHrH3O6PBPXM1xFR0JpofYklNnwoA5EPtwI0Vdmv-syhw6R7GqPux9MsZMgFasN-eoi7Njp3H3iqe9A6t2GhvVugaKGNVb6rj94USvgb_S6uo/s400/gambar1.png

PATOGENESIS
Patogenesis demam tifoid merupakan proses yang kompleks yang melalui beberapa tahapan.7 Setelah kuman Salmonella typhi tertelan, kuman tersebut dapat bertahan terhadap asam lambung dan masuk ke dalam tubuh melalui mukosa usus pada ileum terminalis.2 Di usus, bakteri melekat pada mikrovili, kemudian melalui barier usus yang melibatkan mekanisme membrane ruffling,
actin rearrangement, dan internalisasi dalam vakuola intraseluler.2 Kemudian Salmonella typhi menyebar ke sistem limfoid mesenterika dan masuk ke dalam pembuluh darah melalui sistem limfatik.2 Bakteremia primer terjadi pada tahap ini dan biasanya tidak didapatkan gejala dan kultur darah biasanya masih mem-
berikan hasil yang negatif.2 Periode inkubasi ini terjadi selama 7-14 hari.2,7
Bakteri dalam pembuluh darah ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan berkolonisasi dalam organ-organ sistem retikuloendotelial, yakni di hati, limpa, dan sumsum tulang. Kuman juga dapat melakukan replikasi dalam makrofag.2 Setelah periode replikasi, kuman akan disebarkan kembali ke dalam sistem
peredaran darah dan menyebabkan bakteremia sekunder sekaligus menandai berakhirnya periode inkubasi.1,2 Bakteremia sekunder menimbulkan gejala klinis seperti demam, sakit kepala, dan nyeri abdomen.7
Bakteremia dapat menetap selama beberapa minggu bila tidak diobati dengan antibiotik.3 Pada tahapan ini, bakteri tersebar luas di hati, limpa, sumsum tulang, kandung empedu, dan Peyer’s patches di mukosa ileum terminal.3 Ulserasi pada Peyer’s patches dapat terjadi melalui proses inflamasi yang meng-akibatkan nekrosis dan iskemia.7 Komplikasi perdarahan dan perforasi usus dapat menyusul ulserasi.
Kekambuhan dapat terjadi bila kuman masih menetap dalam organ-organ sistem retikuloendotelial dan berkesempatan untuk berproliferasi kembali.3 Menetapnya Salmonella dalam tubuh manusia diistilahkan sebagai pembawa kuman atau carrier.

GEJALA KLINIS
Setelah 7-14 hari tanpa keluhan atau gejala, dapat muncul keluhan atau gejala yang bervariasi mulai dari yang ringan dengan demam yang tidak tinggi, malaise, dan batuk kering sampai dengan gejala yang berat dengan demam yang berangsur makin tinggi setiap harinya, rasa tidak nyaman di perut, serta beraneka ragam keluhan lainnya.2
Gejala yang biasanya dijumpai adalah demam sore hari dengan serangkaian keluhan klinis, seperti anoreksia, mialgia, nyeri abdomen, dan obstipasi. Dapat disertai dengan lidah kotor, nyeri tekan perut, dan pembengkakan pada stadium lebih lanjut dari hati atau limpa atau kedua-duanya1,2 Pada anak, diare sering
dijumpai pada awal gejala yang baru, kemudian dilanjutkan dengan konstipasi.2 Konstipasi pada permulaan sering dijumpai pada orang dewasa.1 Walaupun tidak selalu konsisten, bradikardi relatif saat demam tinggi dapat dijadikan indikator demam tifoid.1,2 Pada sekitar 25% dari kasus, ruam makular atau makulo papular (rose spots) mulai terlihat pada hari ke 7-10, terutama pada orang berkulit putih, dan terlihat pada dada bagian bawah dan abdomen pada hari ke 10-15 serta menetap selama 2-3 hari.2 
Sekitar 10-15% dari pasien akan mengalami komplikasi, terutama pada yang sudah sakit selama lebih dari 2 minggu.1,7 Komplikasi yang sering dijumpai adalah reaktif hepatitis, perdarahan gastrointestinal, perforasi usus, ensefaopati tifosa, serta gangguan pada sistem tubuh lainnya mengingat penyebaran kuman adalah secara hematogen.
Bila tidak terdapat komplikasi, gejala klinis akan mengalami perbaikan dalam waktu 2-4 minggu.2

DIAGNOSIS
Diagnosis dini demam tifoid dan pemberian terapi yang tepat bermanfaat untuk mendapatkan hasil yang cepat dan optimal sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi.2
Pengetahuan mengenai gambaran klinis penyakit sangat penting untuk membantu mendeteksi dini penyakit ini.8 Pada kasus-kasus tertentu, dibutuhkan pemeriksaan tambahan dari laboratorium untuk membantu menegakkan diagnosis.8
Gambaran darah tepi pada permulaan penyakit dapat berbeda dengan pemeriksaan pada keadaan penyakit yang lanjut. Pada permulaan penyakit, dapat dijumpai pergeseran hitung jenis sel darah putih ke kiri, sedangkan pada stadium lanjut terjadi pergeseran darah tepi ke kanan (limfositosis relatif ). Ciri lain yang sering ditemukan pada gambaran darah tepi adalah aneosinofilia (menghilangnya eoinofil).
Diagnosis pasti demam tifoid berdasarkan pemeriksaan laboratorium didasarkan pada 3 prinsip, yaitu:9
• Isolasi bakteri
• Deteksi antigen mikroba
• Titrasi antibodi terhadap organisme penyebab

Kultur darah merupakan gold standard metode diagnostik dan hasilnya positif pada 60-80% dari pasien, bila darah yang tersedia cukup (darah yang diperlukan 15 mL untuk pasien dewasa).9 Untuk daerah endemik dimana sering terjadi penggunaan antibiotik yang tinggi, sensitivitas kultur darah rendah (hanya 10-20% kuman saja yang terdeteksi).10
Peran pemeriksaan Widal (untuk mendeteksi antibodi terhadap antigen Salmonella typhi) masih kontroversial.9 Biasanya antibodi antigen O dijumpai pada hari 6-8 dan antibodi terhadap antigen H dijumpai pada hari 10-12 setelah sakit.9 Pada orang yang telah sembuh, antibodi O masih tetap dapat dijumpai setelah 4-6 bulan dan antibodi H setelah 10-12 bulan.8 Karena itu, Widal bukanlah pemeriksaan untuk menentukan kesembuhan penyakit.8 Diagnosis didasarkan atas kenaikan titer sebanyak 4 kali pada dua pengambilan berselang beberapa hari atau bila klinis disertai hasil pemeriksaan titer Widal di atas rata-rata titer orang sehat setempat.
Pemeriksaan Tubex dapat mendeteksi antibodi IgM. Hasil pemeriksaan yang positif menunjukkan adanya infeksi terhadap Salmonella.
Antigen yang dipakai pada pemeriksaan ini adalah O9 dan hanya dijumpai pada Salmonella serogroup D.9
Pemeriksaan lain adalah dengan Typhidot yang dapat mendeteksi IgM dan IgG. Terdeteksinya IgM menunjukkan fase akut demam tifoid, sedangkan terdeteksinya IgG dan IgM menunjukkan demam tifoid akut pada fase pertengahan.9 Antibodi IgG dapat menetap selama 2 tahun setelah infeksi, oleh karena itu, tidak dapat untuk membedakan antara kasus akut dan kasus dalam masa penyembuhan.9
Yang lebih baru lagi adalah Typhidot M yang hanya digunakan untuk mendeteksi IgM saja.9 Typhidot M memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang lebih tinggi dibandingkan Typhidot.10
Pemeriksaan ini dapat menggantikan Widal, tetapi tetap harus disertai gambaran klinis sesuai yang telah dikemukakan sebelumnya.


TERAPI
Terapi pada demam tifoid adalah untuk menncapai keadaan bebas demam dan gejala, mencegah komplikasi, dan menghindari kematian.1 Yang juga tidak alah penting adalah eradikasi total bakeri untuk mencegah kekambuhan dan keadaan carrier.1
Pemilihan antibiotik tergantung pada pola sensitivitas isolat Salmonella typhi setempat.1 Munculnya galur Salmonella typhi yang resisten terhadap banyak antibiotik (kelompok MDR) dapat mengurangi pilihan antibiotik yang akan diberikan. Terdapat 2 kategori resistensi antibiotik yaitu resisten terhadap antibiotik kelompok chloramphenicol, ampicillin, dan trimethoprimsulfamethoxazole (kelompok MDR) dan resisten terhadap antibiotik fluoroquinolone.11 Nalidixic acid resistant Salmonella typhi (NARST) merupakan petanda berkurangnya sensitivitas terhadap fluoroquinolone.11 Terapi antibiotik yang diberikan untuk demam tifoid tanpa komplikasi berdasarkan WHO tahun 2003 dapat dilihat pada tabel 1.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFPhNVPHP8ds3uRdSmSUzCKKHySCpSirfYth3nS3xTSVkvkwdBgcJQsJ0a-IPGvGeaOD77X0sJ_jhghkb6j4CnfCkEqjKin_qaQubR9Mwi0NpYQuuJ4s1ri0XKE23mqCjw11-RMrMtVZQ/s1600/tabel1.png





Antibiotik golongan fluoroquinolone (ciprofloxacin, ofloxacin, dan pefloxacin) merupakan terapi yang efektif untuk demam tifoid yang disebabkan isolat tidak resisten terhadap fluoroquinolone dengan angka kesembuhan klinis sebesar 98%, waktu penurunan demam 4hari, dan angka kekambuhan dan fecal carrier
kurang dari 2%.1
Fluoroquinolone memiliki penetrasi ke jaringan yang sangat baik, dapat membunuh S. typhi intraseluler di dalam monosit/makrofag, serta mencapai kadar yang tinggi dalam kandung empedu dibandingkan antibiotik lain.11
Berbagai studi telah dilakukan untuk menilai efektivitas fluoroquinolone dan salah satu luoroquinolone yang saat ini telah diteliti dan memiliki efektivitas yang baik adalah levofloxacin. Studi komparatif, acak, dan tersamar tunggal telah dilakukan untuk levofloxacin terhadap obat standar ciprofloxacin untuk terapi demam tifoid tanpa komplikasi.12 Levofloxacin diberikan dengan dosis 500 mg, 1 kali sehari dan ciprofloxacin diberikan dengan dosis 500 mg, 2 kali sehari masing-masing selama 7 hari.
Kesimpulan dari studi ini adalah bahwa pada saat ini levofloxacin lebih bermanfaat dibandingkan ciprofloxacin dalam hal waktu penurunan demam, hasil mikrobiologi dan secara bermakna memiliki efek samping yang lebih sedikit dibandingkan ciprofloxacin.12
Selain itu, pernah juga dilakukan studi terbuka di lingkungan FKUI mengenai efikasi dan keamanan levofloxacin pada terapi demam tifoid tanpa komplikasi.13 Levofloxacin diberikan dengan dosis 500 mg, 1 kali sehari selama
7 hari. Efikasi klinis yang dijumpai pada studi ini adalah 100% dengan efek samping yang minimal. Dari studi ini juga terdapat tabel perbandingan rata-rata waktu penurunan demam di antara berbagai jenis fluoroquinolone yang beredar di Indonesia di mana penurunan demam pada levofloxacin paling cepat, yaitu 2,4 hari.13
Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan pada tahun 2009 menyimpulkan bahwa pada demam enterik dewasa, fluoroquinolone lebih baik dibandingkan chloramphenicol untuk mencegah kekambuhan.14
Namun, fluoroquinolone tidak diberikan pada anak-anak karena dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan kerusakan sendi.
Chloramphenicol sudah sejak lama digunakan dan menjadi terapi standar pada demam tifoid namun kekurangan dari chloramphenicol adalah angka kekambuhan yang tinggi (5-7%), angka terjadinya carrier juga tinggi, dan toksis
pada sumsum tulang.
Azithromycin dan cefixime memiliki angka kesembuhan klinis lebih dari 90% dengan waktu penurunan demam 5-7 hari, durasi pemberiannya lama (14 hari) dan angka kekambuhan serta fecal carrier terjadi pada kurang dari 4%.1
Pasien dengan muntah yang menetap, diare berat, distensi abdomen, atau kesadaran menurun memerlukan rawat inap dan pasien dengan gejala klinis tersebut diterapi sebagai pasien demam tifoid yang berat.1 Terapi antibiotik yang diberikan pada demam tifoid berat menurut WHO tahun 2003 dapat dilihat
di tabel 2.11 Walaupun di tabel ini tertera cefotaxime untuk terapi demam tifoid tetapi sayangnya di Indonesia sampai saat ini tidak terdapat laporan keberhasilan terapi demam tifoid dengan cefotaxime.
Selain pemberian antibiotik, penderita perlu istirahat total serta terapi suportif. Yang diberikan antara lain cairan untuk mengkoreksi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit dan antipiretik.1,2 Nutrisi yang adekuat melalui TPN dilanjutkan dengan diet makanan yang lembut dan mudah dicerna secepat keadaan mengizinkan.


PENCEGAHAN
Strategi pencegahan yang dipakai adalah untuk selalu menyediakan makanan dan minuman yang tidak terkontaminasi, higiene perorangan terutama menyangkut kebersihan tangan dan lingkungan, sanitasi yang baik, dan tersedianya air bersih sehari-hari.1 Strategi pencegahan ini menjadi penting seiring dengan munculnya kasus resistensi.1
Selain strategi di atas, dikembangkan pula vaksinasi terutama untuk para pendatang dari negara maju ke daerah yang endemik demam tifoid.1 Vaksin-vaksin yang sudah ada yaitu:1,2

Vaksin Vi Polysaccharide
Vaksin ini diberikan pada anak dengan usia di atas 2 tahun dengan dinjeksikan
secara subkutan atau intra-muskuler. Vaksin ini efektif selama 3 tahun dan direkomendasikan untuk revaksinasi setiap 3 tahun. Vaksin ini memberikan efikasi perlindungan sebesar 70-80%.
Vaksin Ty21a
Vaksin oral ini tersedia dalam sediaan salut enterik dan cair yang diberikan pada anak usia 6 tahun ke atas. Vaksin diberikan 3 dosis yang masing-masing diselang 2 hari. Antibiotik dihindari 7 hari sebelum dan sesudah vaksinasi. Vaksin ini efektif selama 3 tahun dan memberikan efikasi perlindungan 67-82%.
Vaksin Vi-conjugate
Vaksin ini diberikan pada anak usia 2-5 tahun di Vietnam dan memberikan efikasi perlindungan 91,1% selama 27 bulan setelah vaksinasi. Efikasi vaksin ini menetap selama 46 bulan dengan efikasi perlindungan sebesar 89%.

RINGKASAN
• Demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang penting di negara yang
sedang berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Juga di Afrika Selatan dan Amerika Latin.
• Diagnosis demam tifoid ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan tambahan dari laboratorium.
• Terapi yang diberikan adalah istirahat, diet lunak, dan antimikroba. Pada saat ini, antimikroba dengan waktu penurunan demam cepat, pemberian praktis 1 kali sehari selama 7 hari, dan efek samping minimal adalah levofloxacin.
• Diagnosis demam tifoid yang ditegakkan secara dini dan disertai pemberian terapi yang tepat mencegah terjadinya komplikasi, kekambuhan, pembawa kuman (carrier), dan kemungkinan kematian.
• Strategi pencegahan diarahkan pada ketersediaan air bersih, menghindari
makanan yang terkontaminasi, higiene perorangan, sanitasi yang baik, dan pem
berian vaksin sesuai kebutuhan.

Rabu, 02 Januari 2013

Kerokan OK

post by
teguh sabdo
03 Januari 2013

         pagi sobat semuanya. sekarang udah hari ketiga di awal tahun yang baru. tapi berita di berbagai media makin marak saja berita yang bikin hati jadi miris, mulai dari bencana alam, kecelakaan dan kasus kejahatan.
disini mungkin di awal tahun yang baru dimusim penghujan akan lebih banak diisi oleh orang yang kerap masuk angin. jadi musti ngeluarin jurus utama... KEROKAN untuk mengatasinya. hehehee, kerokan adalah sejenis tato dengan alat yang berbeda. bahannya cukup unik yaitu sebuah uang logam dan minyak kayu putih cap...., cap apa aja bisa, bahkan pake minyak tanah atau handbody pun bisa. hiiii, meskipun dibiang unik dan aneh tapi cara ini cukup manjur. sepertinya ini memang sudah jadi warisan turun temurun nenek moyang kita dulu mulai jaman sebelum dijajah hingga dijajah hingga sekarang. wkkkkk, mungkin gak ya kerokan masuk jadi salah satu warisan budaya kita. hehehe..............,
meskipun dari segi kesehatan ada yang mengatakan kurang bagus karena pada dasarnya kerokan ini yang menjadikan merah adalah bagian dari pembuluh darah kapiler yang memerah karena digosok gosok biar makin kinclong....., hiiii. tak tahu pasti gimana mekanismenya sehingga badan jadi terasa enag ketika habis dikerok. tapi ada orang mengatakan kalau belum dikerok rasanya belum puas g2, bahkan ada yang sampe kecanduan hingga dalam satu minggu bisa 2 sampai 3 kali KEROKAN.
wahhhh teus gimana nasibnya tu tato mau dipermanenin kayaknya...., jd meskipun udah ndak kerokan bekas kerokannya masih aja nampak.

buat sobat semuanya meskipun kerokan cukup AMPUH untuk atasi masuk angin tapi saran saya sebaiknya cara ini dihindari. (mantan pecandu kerokan hehehe..........)
yupz itulah saya dulu..... yang gemar sekali kerokan. tapi sekarang cara itu sudah jarang sekali saya lakukan bahkan saya coba untuk tidak menggunakannya.
WHATS? WHY?
yach karena dulu pernah saya itu renang sama temen2, saya ditertawakan karena bekas keroka itu.
meskipun sudah beberapa minggu bekas kerokan itu tapi belum juga hilang. mungkin karena kebiasaan saya yang sering menato baadan saya dengan uang cepek atau gopek itulah (alias kerokan). hehehe
ini salah satu foto kerokan. hehehe....
kerokan


Jogja


teman setia pembaca blogger saya, ini adalah salah satu album saya. ini adalah foto saya dengan bagian dari diri saya saat ini, meskipun masih anaknya orang seh, sama belum resmi, hahaha. . . . , sayang beutz with her. meskipun saat ini dirinya lagi kerja jauh dari saya saya harap lewat blog ini pula saya bisa menuangkan beberapa karya saya nantinya.
namanya Dewi S......, siapa g2 lo.....! hehehe. just share. buuat para pembaca, sayangi dan lakukan yang terbaik untuk semua orang yang kamu sayangi. pa lagi smaa ortu...., okey gan..... semoga apa yang saya post kan beranfaat buat kalian semua nantinya.

oeya para reader...., mungkin mulai mggu depan saya akan coba untuk mem post kan beberapa artikel tentang kesehatan yach, biar sesuai aja dengan sekolah yang pernah saya ikuti NURSE (perawat) coyyyyyyyyyyy, tapi masih nganggur dan lebih banyk didepan komputer sambil otak atik belajar blog. hehehe, gak masuk akal yew...., oke gan....!!!

saya sangat menunggu masukan dari semua rekan rekan pembaca biar saya bisa tahu lebih banyak tentang blogger. hiiii, sama mau bikin usah sih........, dengan modal cumpen alias sedikit & mepet pet...., hmmmm, tapi musti gmn lagi, namanya juga apa apa musti dicari sendiri eeee. okey reader semoga kalian bisa ngasih masukan ke saya. saya tunggu. thank's.



HIV (Human Immune Deficiencies) & AIDS (Immune Deficiencies Acquired Syndrome)
DANGER AIDS and its prevention HIV and AIDS

A.                        HIV AND AIDS
HIV( Human Immune- Deficiencies) is a virus that lives only in the human body, which can damage the human  immune system. AIDS (Immune- Deficiencies Acquired Syndrome) is a collection of symptoms decreased symptom of disease immune to attack from outside.

DANGERS OF AIDS
HIV which has been suffering from the AIDS virus will become carriers and the transmitters of AIDS during his life, although do not feel sick and look health. AIDS is also said to be a dangerous disease because until now there is no cure or vaccine that can prevent the AIDS virus. Also people are infected with the AIDS virus will feel the mental pressure and anguish because most people around by him will isolate or away from it. And the suffering it will increase again due to the high cost of treatment. Another danger that AIDS is declining immune system. So that the disease attacks a normally harmless will cause illness or even death.

SYMPTOM of AIDS
Since the first person infected with HIV, the virus will live in his body, but the person does not show symptoms of illness but look how healthy, active, productive. Because the symptoms of AIDS appear after +3 months.
As for the symptoms of AIDS it self is:
a. Weight loss drastically.
b. Prolonged fever (more than 38 0C)
c. Enlarged lymph that arrears with  out cause.
d. Prolonged diarrhea.
e. The emergence of bluish red patches on the skin (skin cancer or SARKOM)
f. Shortness of breath and persistent cough.
g. Spray that does not heal.
All these are symptom that we see in people with AIDS, which will eventually and in death.

D.                        Transmission of AIDS
Previously the AIDS virus is not contagious influenza virus. We do not Use to away from people with AIDS, because AIDS will not be transmitted by the way-way below:
a. Living at home with people with AIDS (origin not hold a sexual relationship).
b. Touched or shaken hands with an infected person.
c. In Contact with clothes and other junk people with AIDS.
d. Eating and Drinking.
e. Bites of mosquitoes and other insects
f. Equally swim in the pool.
The cause spread of AIDS can occur through the following ways:
a. Sexual intercourse with someone who has HIV.
b. Transfuse of blood containing the HIV virus.
c. Through syringes, acupuncture, tatto and piercing equipment already in use people with the AIDS virus.
d. The relationship of prenatal, namely the transfer of the virus from pregnant mothers who suffered from AIDS to the fetus.

HIGH RISK GROUP OF INFECTED WITH AIDS
a. They are often Sexual intercourse outside marriage, such as female and male prostitutes and their clients. Those who have a sexual partner corpulent example: homo sex (intercourse with other man ) , and  be sexual ( sexual intercourse with other woman ) , transvestites and pimps.
b. Recipients of blood transfusions.
c. Babies born to mothers suffering from the AIDS virus.
d. Injection of narcotic addicts.
e. Pairs of people with AIDS.
                                                    
HOW TO AIDS PREVENTION
a. Avoid sexual relations outside marriage. Try to only relate to one sexual partner, did not related to other people.
b. Use condoms for high risk when having sexual intercourse.
c. Mother, whose blood was examined and found to contain a virus, should not be pregnant. Because it  will move the Aids virus on the fetus.
d. The group recommended that high risk to become blood donors.
e. The use of needles and other tools (acupuncture, tattooing, piercing) must be guaranteed sterilization
The efforts that can be done by the government in an attempt to prevent the transmission of AIDS is, for example: providing information, counseling or information to the entire community about all some thing related to AIDS, which is through open seminars, through distribution of brochures or posters associated with AIDS, or through advertisements in various media both print and electronic media and  information continuously and sustainably, to all levels of society, so that public can know the dangers of AIDS, so try to avoid everything that could virus causing AIDS.


                               BUSINESS WORK DONE IF AIDS VIRUS INFECTED

Efforts undertaken infected with the AIDS virus is also called the application of new treatment strategies. In the treatment of HIV / AIDS is very important to know the dynamics of HIV, as well as the course of disease (pathogenesis) so that it can action and timely treatment. Some hope and good news can be noted from the meetings “van cover “in Canada today is pretty much anti-HIV drugs are effective for the treatment combinations. Several protease inhibitors and anti-HIV drugs currently in the final stages to get permission. In addition there are also checks “ viral lord “ the process is easier in the detection of HIV RNA in the blood. And all the above efforts should be in by the motivations of people with AIDS it self. For example for those who belong to a group at high risk of AIDS is always checked his blood on a regular basis, at least 3-6 months, for the safety of their sexual partners. And no less important is to draw  closer to god almighty. Namely by performing acts of worship are ordered and tried to stay away from all the forbidden, so that the suffering that is felt not too heavy.
And for the people should not avoid those who are infected with AIDS, but is should give encourage or enthusiasm for life, for example through homilies can create confidence, so that those who have been suffering from the AIDS virus did not despair in his life. With the above efforts, surely the problem of AIDS can be overcome, most can not be prevent as early as possible, especially if there is participation of all parties.

Selasa, 01 Januari 2013

Demam Berdarah Dengue


Demam berdarah dengue disebabkan oleh infeksi virus dengue yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue (DENV) ada 4 jenis yaitu virus DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Di antara ke-4 virus ini virus DENV-3 yang paling sering menyerang penduduk Indonesia. Perlu diketahui bahwa seseorang yang pernah terinfeksi 1 jenis
virus dengue, dia dapat terinfeksi virus dengue jenis yang lain. Artinya dia dapat menderita demam berdarah lebih dari satu kali.
 Sebenarnya demam berdarah dengue bukan satu-satunya bentuk penyakit yang dapat disebabkan oleh virus dengue. Infeksi dengue pada seorang manusia bisa menyebabkan beberapa bentuk klinis: 1) asimptomatis (tanpa gejala) 2) undifferentiated fever 3) demam dengue (dengue fever) 4) demam berdarah dengue (dengue hemorrhagik fever)baik dengan syok (dengue shock syndrome) atau tanpa disertai syok. Di antara ke-4 bentuk ini akan dijelaskan lebih lanjut bentuk yang ke-3 dan ke-4 mengingat kedua bentuk ini yang sering menyebabkan pasien datang pada fasilitas kesehatan.

 Dengue Fever
Dengue fever atau demam dengue merupakan penyakit panas akut yang ditandai dengan panas 2-7 hari disertai 2 atau lebih gejala berikut :
  1. sakit kepala
  2. nyeri belakang mata
  3. nyeri pada otot dan/atau sendi
  4. ruam
  5. manifestasi perdarahan baik dengan tes provokasi dengan menggunakan tourniket tensimeter atau timbul spontan berupa bintik-bintik/bercak perdarahan di kulit yang berwarna merah keunguan dan biasanya tidak hilang dengan penekanan.
  6. hasil laboratorium menunjukkan leukopenia (jumlah sel darah putih yang kurang dari normal)
Tipe panas dengue fever juga khas, yaitu tipe panas “punuk onta” (saddle back fever), yaitu panas tinggi beberapa hari, lalu turun dalam beberapa hari kemudian naik lagi.

Dengue Haemorrhagik Fever
Dengue Haemorrhagik Fever atau demam berdarah dengue merupakan demam dengue yang disertai dengan gejala/tanda berikut:
  1. perdarahan yang nyata, yang bisa berupa hasil tes tourniket yang positif; bintik-bintik perdarahan di tubuh; mimisan, gusi berdarah; hingga muntah warna kehitaman seperti kopi atau berak seperti petis yang merupakan tanda perdarahan saluran cerna bagian atas
  2. hasil laboratorium menunjukkan trombositopenia (jumlah trombosit yang kurang dari normal)
  3. kebocoran plasma darah yang ditandai dengan hasil lab PCV meningkat lebih dari 20%, penimbunan cairan di rongga perut (ascites) atau di rongga paru (efusi pleura), atau tanda-tanda syok
WHO, organisasi kesehatan dunia, menyebutkan bahwapada demam berdarah dengue tahap awal bisa disertai dengan gejala-gejala yang lain misalnya gejala saluran nafas (batuk, pilek) atau saluran pencernaan (mual, muntah, sakit perut, diare). Hal inilah yang menyebabkan demam berdarah dengue sering dikira penyakit flu/diare biasa mengingat gejala hampir sama dengan penyakit yang lain.

Dengue Shock Syndrome
Dengue shock syndrome (DSS) merupakan demam berdarah dengue yang disertai dengan gejala-gejala syok yaitu nadi cepat dan kecil, ujung-ujung tangan dan kaki dingin, tekanan darah turun atau hilangnya kesadaran dari si sakit. Pada kondisi ini biasanya si sakit tidak panas sebagaimana gejala sebelumnya. DSS ini sering terjadi pada hari ke-4 hingga ke-7 periode sakit. Bentuk penyakit inilah yang paling sering menyebabkan kematian.
  Pemeriksaan Laboratorium
Untuk memastikan apakah seseorang menderita demam berdarah dengue ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang perlu dilakukan. Hal ini disebabkan oleh karena 2 kriteria DBD yang harus dipenuhi adalah jumlah trombosit yang di bawah normal serta peningkatan hematokrit dalam darah. WHO menyarankan minimal pemeriksaan yang harus dilakukan pemeriksaan darah lengkap karena pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan harganya murah. Hanya kekurangan pemeriksaan ini biasanya baru dapat mendeteksi kasus DBD setelah hari ke-3 atau ke-4 panas. Jarang hasil positif pada hari-hari awal panas. Ada pemeriksaan laboratorium yang lebih canggih yaitu pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue, yaitu untuk mendeteksi zat kebal tubuh yang timbul akibat infeksi dengue. Pemeriksaan yang terbaru adalah pemeriksaan NS-1 yaitu untuk mendeteksi “antigen” virus dengue. Antigen ini merupakan bagian virus yang merangsang timbulnya kekebalan pada tubuh. Pemeriksaan IgM dan IgG anti dengue serta NS-1 memiliki keunggulan dibanding pemeriksaan darah lengkap, yaitu lebih sensitifdan spesifik, artinya dapat mengetahui infeksi dengue pada awal-awal panas. Kerugiannya adalah harganya yang mahal.



Pengobatan
Bila seseorang diperkirakan hanya menderita demam dengue dan belum dapat dipastikan menderita demam berdarah dengue pengobatannya biasanya dengan istirahat (bed rest), pemberian obat penurun panas tanpa perlu antibiotika, makan disesuaikan nafsu makannya (tidak harus bubur), serta minum yangcukup. Hanya penderita yang mengalami panas yang sangat tinggi dan tidak bisa minum (misal karena muntah terus) yang perlu opname karena cairan diberikan melalui infus.
Bila si sakit ini tidak opname/rawat inap, maka dia perlu kembali berobat bila ada tanda-tanda :
1.nyeri pada perut, atau
2.tanda-tanda perdarahan pada kulit baik berupa bintik-bintik atau bercak merah keunguan, atau
3.tanda-tanda perdarahan yang lain misal mimisan, gusi berdarah, muntah kehitaman atau berak seperti petis, atau
4.si sakit tampak loyo, lemas, dan pada perabaan terasa dingin terutama di kedua tangan dan kaki.
Gejala-gejala di atas dapat merupakan gejala dari demam berdarah dengue. Bila setelah diperiksa laboratorium dipastikan si sakit menderita DBD, maka pengobatan selanjutnya adalah pemberian cairan infus sesuai dengan kondisinya saat itu. Pemberian cairan infus ini dilakukan untuk mengimbangi kebocoran plasma yang terjadi pada DBD. Bahkan pada penderita-penderita yang mengalami perdarahan dapat diberikan transfusi darah.


Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Virus dengue ditularkan pada manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Cara mencegah demam berdarah dengue yang efektif adalah pengendalian vektor penyakit yaitu nyamuk Aedes agypti dengan jalan :
1.fogging, atau pengasapan insektisida. Cara ini memiliki kekurangan karena hanya dapat memberantas nyamuk dewasa, bukan larva; hanya memiliki jangkauan 100-200 m dari pusat pengasapan serta adanya kecenderungan nyamuk mengalami kekebalan terhadap insektisida.
2.pencegahan gigitan nyamuk dengan menggunakan selambu, atau obat-obat yang dioleskan ke kulit. Beberapa tanaman seperti zodia, geranium dan lavender ternyata disebutkan dapat mencegah gigitan nyamuk.
3.pemberian obat-obatan pembasmi larva,seperti abate, pada tempat penampungan air
herisubagya30@gmail.com
4.pemberantasan sarang nyamuk, seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah melalui program 3 M : menguras bak air, menutup tempat yang mungkin menjadi sarang berkembang biak nyamuk, mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air. Cara ini menurut beberapa penelitian adalah cara yang paling efektif, namun paling sulit untuk dilakukan karena membutuhkan peran serta seluruh masyarakat.teguhsabdo.blogspot.com